Musim bertengkar. Bayang-bayang hari bertumpu
di atas awan tebal. Kawanan pungguk
terbang siang. Menghardik kerumunan semut
berebut pagi . Dalam riuh angin, jiwaku
menggebu debu. Mengundang maut dan petaka besar.
Desingan peluru petir menyambar, menyembunyikan
erangan awan. Aku bersedih, dengan petani
memaki hujan. Malaikat-malaikat subuh menarik
selimut di rumah tuhan. Zamanku lebur.
Terperangkap dingin dan panas siang.
Kota-kota hari esok akan terpanggang. Teriakku
tak mampu membangunkan gerombolan pemadam
yang sedang tertidur pulas. Ini hari masih berjalan.
Tangis ayam jantan akan terus mernggenangi
lubang. Lihatlah para pemabuk menari!
Tahun-tahun berganti.
Hari esok ada salju.
No comments:
Post a Comment